Banyak orang percaya bahwa melewatkan makan, salah satunya makan malam, dapat membantu menurunkan berat badan. Ini adalah mitos yang sudah dibuktikan dengan penelitian. Tubuh akan mengalami perubahan dengan asupan kalori yang lebih sedikit. Perubahan yang dirasakan tentu tidak baik bagi tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa efek melewatkan waktu makan dapat berbeda dari satu orang ke orang lain sesuai dengan usia, kesehatan, dan pola makan yang dijalani.

Melewatkan waktu makan dan tidak mengonsumsi makanan yang cukup dapat membuat Anda merasa pusing. Anda mungkin mulai merasa pusing, lemas, dan bahkan merasa ingin pingsan. Hal ini disebabkan adanya penurunan glukosa darah. Selain itu, ketika orang melewatkan waktu makan, mereka merasa seperti berhutang sesuatu di kemudian hari sehingga mereka cenderung makan berlebihan pada waktu makan berikutnya. Ini merupakan kebiasaan yang tidak baik, karena apabila dilakukan dalam jangka panjang akan berakibat terhadap kenaikan berat badan. Lalu, orang yang biasa melewatkan waktu makan akan merasa mudah lapar dan cenderung banyak ngemil. Apabila cemilan yang dikonsumsi memiliki kalori yang besar dan dikonsumsi dengan porsi besar, maka sama saja akan berakibat kenaikan berat badan bukan menurunkan berat badan.

Jika Anda berpikir bahwa melewatkan makan adalah cara yang baik untuk penurunan berat badan, pikirkan kembali efek yang akan dirasakan. Anda akan mengonsumsi lebih sedikit kalori, tetapi ada kemungkinan besar akan menyerah dan makan makanan yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan siklus diet yoyo yang berbahaya. Diet yoyo dapat mengganggu metabolisme istirahat Anda, yang merupakan cara tubuh membakar kalori agar dapat berfungsi. Karena waktu makan tidak teratur, tubuh akan menyimpan apa yang bisa disimpan dan tidak akan membakar kalori secara efisien. Hormon rasa lapar juga dapat terpengaruh jika Anda melewatkan waktu makan. Tubuh mungkin akan memproduksi lebih sedikit hormon leptin, sehingga Anda akan lebih sulit membedakan kapan sudah terasa kenyang.