Air kelapa adalah cairan di dalam kelapa, sedangkan santan berasal dari daging buah yang berwarna putih. Untuk membuat santan, dengan cara mengikis atau memarut daging buah kelapa yang sudah matang lalu memerasnya melalui saringan, seperti kain tipis, untuk mengekstrak cairannya. Konsistensi yang kental biasanya lebih banyak mengandung lemak daripada yang cair atau encer.

Kandungan lemak yang tinggi pada santan, daging kelapa, dan minyak kelapa yang berlemak dapat menyebabkan gejala pencernaan seperti diare atau kram perut, terutama jika Anda menderita sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome). Asam lemak dalam santan dapat mengiritasi perut dan menyebabkan diare. 

Jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi makanan tinggi serat makanan, mengonsumsi santan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau gas. Ini karena santan mengandung 14-18% dari asupan serat makanan harian kita, yang merupakan peningkatan mendadak bagi mereka yang tidak terbiasa dengan serat sebanyak ini. Untuk menghindari masalah pencernaan, mulailah dengan mengonsumsi santan dalam jumlah kecil dan secara bertahap tingkatkan jumlah yang Anda konsumsi dari waktu ke waktu.

Ada kemungkinan santan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang. Sebaiknya Anda mencoba dalam jumlah sedikit terlebih dahulu untuk mengetahui reaksi di tubuh Anda. Jika Anda mengalami diare setelah minum santan, sebaiknya hentikan konsumsi santan dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda.