Salad sayur atau buah memang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalam tubuh.
Tetapi, perhatikan lagi tambahan dressing-nya. Dressing dari produk-produk kemasan sering kali tinggi kalori, tinggi lemak jenuh, dan tinggi sodium/garam.
Contohnya mayonnaise, 2 sendok makan saja itu kalorinya lebih tinggi dari 1 porsi nasi. Padahal, biasanya jumlah yang digunakan untuk 1 porsi salad bisa lebih banyak dari itu.
Jadi, yang tadinya punya niat makan salad untuk mengurangi asupan kalori, malah jadi tinggi kalori dan tinggi juga lemaknya.
Diet yang baik adalah diet dengan gizi seimbang.
Artinya, kalaupun mengonsumsi salad, jangan lupa tambahkan sumber karbohidrat dan protein juga.
Sumber karbohidrat kompleks yang bisa ditambahkan contohnya jagung, ubi jalar, kentang.
Lalu, untuk sumber protein rendah lemak yang aman contohnya ayam tanpa kulit, ikan, atau putih telur. Jadi kalau misalnya hanya ada pilihan ayam panggang dan ayam goreng krispi, pilih yang panggang, ya.
Jika Anda menghindari karbohidrat sama sekali, tubuh akan mengambil cadangan karbohidrat berupa glikogen dari otot dan hati.
Pecahnya glikogen ini tentu menyebabkan turunnya berat badan karena glikogen bersifat mengikat air. Jadi, yang turun adalah berat air, bukan berat lemak.
Ketika Anda makan seperti biasa lagi, cadangan glikogen akan kembali terisi, dan air dalam tubuh juga meningkat lagi. Berat badan naik lagi, deh.
Selain itu, kalau Anda diet sangat rendah kalori sampai kekurangan protein, tubuh bisa mengambil cadangan protein dari otot.
Ketika massa otot berkurang, metabolisme melambat, badan lebih lambat dalam membakar energi, sehingga Anda menjadi lebih cepat gemuk.
Jadi, sebetulnya gak makan salad pun bisa kurus kok, karena sebenarnya yang bikin kurus bukan saladnya, tapi diet gizi seimbang yang tepat, sesuai dengan kebutuhan gizi Anda.