Selama ribuan tahun, cuka telah digunakan di seluruh dunia untuk membumbui dan mengawetkan makanan, membersihkan permukaan benda, bahkan menyembuhkan penyakit, luka, dan infeksi.
Jenis cuka yang akan kita bahas kali ini adalah cuka apel, dibuat dari sari apel yang difermentasi selama beberapa minggu. Manfaat cuka apel yang sering dibicarakan di internet salah satunya untuk mengobati asam urat.
Namun, benarkah begitu? Yuk, kita cari tahu jawaban ilmiahnya.
Asam urat (gout) merupakan bentuk radang sendi yang kompleks dan dapat menyerang siapa saja. Ini terjadi ketika asam urat menumpuk di dalam tubuh dan kemudian mengkristal di persendian sehingga menyebabkan nyeri pada sendi yang terkena.
Salah satu contoh yang sering terkena yaitu sendi di pangkal jempol kaki. Selama serangan gout, Anda mungkin merasa jempol kaki terbakar, panas, bengkak, dan bahkan tersentuh sepotong kain pun rasanya sangat sakit, tidak tertahankan.

Sebuah penelitian tentang tingkat keasaman urin menemukan bahwa urin yang bersifat asam dapat menghambat tubuh mengeluarkan asam urat dengan baik. Sebaliknya, urin yang bersifat basa (tidak terlalu asam) dapat mengeluarkan lebih banyak asam urat dari tubuh, sehingga asam urat tersebut tidak menumpuk dan mengkristal di persendian.
Tingkat keasaman urin dipengaruhi oleh pola makan.
Tetapi, tidak ada penelitian ilmiah yang mengevaluasi penggunaan cuka apel dalam pengobatan asam urat. Belum jelas juga apakah menambahkan cuka apel ke dalam diet akan mempengaruhi keasaman urin manusia atau tidak.
Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan. Efek cuka apel ini diteliti pada tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak. Penelitian tersebut menemukan bahwa cuka apel dapat membuat tikus merasa lebih cepat kenyang sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Sebuah penelitian yang melibatkan 12.000 pria berusia antara 35-57 tahun selama 7 tahun juga menemukan bahwa pria yang turun berat badan dalam jumlah yang signifikan, 4x lebih mungkin turun asam uratnya dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami perubahan berat badan.
Ini artinya, yang terpenting dalam penurunan kadar asam urat adalah penurunan berat badannya, bukan semata-mata karena cuka apelnya saja.
Perlu diingat bahwa cuka apel itu sifatnya sangat asam sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi, membakar kerongkongan, atau efek samping lainnya terhadap pencernaan Anda.
Tidak perlu terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi cuka apel. Ikuti panduan berikut kalau tetap ingin mengonsumsinya.
- Mulailah dengan jumlah yang sedikit dan diencerkan dengan air. Boleh ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 2 sendok makan (30 ml) per hari, tergantung toleransi tubuh masing-masing.
- Cuka apel yang sudah diencerkan dengan air, diminum melalui sedotan untuk meminimalkan paparan terhadap gigi.
- Berkumur. Bilas dengan air setelah minum. Untuk mencegah kerusakan lapisan gigi lebih lanjut, tunggu setidaknya 30 menit sebelum sikat gigi.
- Jika punya riwayat gastroparesis atau DM (Diabetes Mellitus) tipe 1, sebaiknya hindari konsumsi cuka apel ini atau batasi jumlahnya hingga 1 sendok teh (5 ml) per hari. Pastikan cuka apel sudah dilarutkan dalam air atau dicampur dengan salad dressing.
- Waspadai alergi. Jika tubuh mengalami reaksi alergi, segera hentikan konsumsinya dan hubungi dokter.
Cara yang aman untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh yaitu dengan menjaga status gizi normal, melalui perbaikan pola makan dan gaya hidup. Lebih lanjut, silakan konsultasi kepada dokter dan ahli gizi.