Bisul adalah benjolan berisi nanah yang terbentuk di bawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan meradang satu atau lebih folikel rambut. Bisul biasanya dimulai sebagai benjolan lembut berwarna kemerahan atau keunguan. Benjolan ini dengan cepat terisi nanah, membesar dan semakin menyakitkan hingga akhirnya pecah dan mengering. Area yang paling mungkin terkena adalah wajah, bagian belakang leher, ketiak, paha, dan bokong.
Salah satu mitos yang kita sering dengar adalah terlalu banyak konsumsi telur menyebabkan bisulan. Penyakit bisul dapat terjadi karena faktor makanan ataupun minuman yang tidak bersih dan mengandung bakteri penyebab bisul.
Faktanya, bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, yang paling sering adalah infeksi Staphylococcus aureus. Namun, ada beberapa cara berbeda yang dapat menyebabkan Anda terkena infeksi bakteri ini. Meskipun siapa pun, termasuk orang yang sehat, dapat mengalami bisul, kondisi seperti kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi bakteri tersebut dapat meningkatkan faktor risiko juga.
Selain itu kondisi saat seseorang memiliki penyakit diabetes, HIV, atau saat menjalani kemoterapi. Penyakit ini dapat mempersulit tubuh Anda melawan infeksi, termasuk infeksi bakteri pada kulit, karena daya tahan tubuh Anda sedang lemah. Kondisi lainnya adalah ketika Anda memiliki masalah kulit lainnya seperti kulit berjerawat, eksim, atau scabies. Pada kondisi ini, masalah kulit lainnya akan merusak penghalang pelindung kulit Anda.
Selain berbagai penyebab yang sudah dijelaskan, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa konsumsi telur juga dapat menyebabkan bisul. Namun, hal ini belum terbukti benar dan masih perlu diteliti lebih dalam. Menjaga kebersihan di sekitar lingkungan tempat Anda tinggal akan membantu Anda mencegah terkena bisul. Selain itu, tetap penuhi kebutuhan gizi Anda dengan mengonsumsi sesuai dengan prinsip Pedoman Gizi Seimbang agar daya tahan tubuh kita juga terjaga. Apabila sudah terkena bisul dan kondisi bisul semakin parah, segera konsultasikan ke dokter, ya!