Pernahkah Anda mendengar ucapan, “Aku gemuk, berat badanku naik nih, soalnya aku pakai KB“, dari seseorang yang Anda kenal? Atau bahkan ucapan itu berasal dari Anda sendiri?
Ada banyak orang yang berpendapat bahwa berat badannya naik karena KB (Keluarga Berencana), baik itu obat minum maupun obat suntik. Memang betul, KB mengandung hormon yang efeknya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
KB jaman dulu yang diproduksi tahun 60-an memang mengandung kadar hormon yang sangat tinggi, sehingga efeknya terhadap berat badan akan sangat besar.
Tetapi, KB jaman sekarang isinya sudah jauh berkurang dan ada kombinasi yang tentunya lebih efektif dan minim efek samping.
Efek samping yang umum terjadi adalah penumpukan cairan di dalam tubuh, sehingga terasa berat badannya bertambah. Tetapi, dalam 1-2 bulan, badan bisa beradaptasi sehingga efeknya bisa hilang. Jadi peningkatan berat badan yang terjadi itu bukan lemak dan akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu, pada sedikit orang, KB juga bisa meningkatkan nafsu makan. Hal ini terjadi di 1-2 bulan pertama saja sebelum akhirnya badan Anda beradaptasi. Efek ini bisa menyebabkan penambahan berat badan 2-3 kg, tidak akan sampai pada tahap obesitas, serta tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa KB hormonal itu menyebabkan obesitas.
Perlu diingat bahwa yang menyebabkan berat badan terus bertambah setelah 2 bulan adaptasi adalah jika pola makan itu diteruskan, sementara di sisi lain, Anda juga kurang aktivitas fisik.
Banyak loh, makanan atau minuman yang kelihatan jumlahnya kecil, tetapi kalorinya sudah sangat besar. Jadi, mulai sekarang ayo lebih waspada dengan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh.
Semangat sehat sampai tua! 😀

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda untuk pengaturan pola makan dan aktivitas fisik yang tepat.