Hari gini masih ada gak sih yang insecure dengan tubuhnya yang udah gemuk sejak lahir atau keturunan? Kayaknya sih gak sedikit ya yang mengalami dan merasakan hal yang sama. Eits, tapi alangkah baiknya kalo gak skeptis dulu nih healthy friends. Yuk, mendingan kita review bareng di sini, check it out!
Gemuk ditentukan oleh keseimbangan kalori yang masuk melalui makanan yang kita makan dan kalori keluar melalui aktivitas fisik. Prosesnya melibatkan banyak faktor, selain makanan dan aktivitas fisik, yaitu minuman dan gen dalam tubuh kita. Ternyata, ada berbagai jenis gen yang berpengaruh pada berat badan, lho.
Ada gen yang membuat tubuh lebih cepat atau lebih lambat membakar energi, ada gen yang mengatur nafsu makan, dan pengaturan lapar-kenyang, serta ada juga gen yang mengatur simpanan lemak dalam tubuh.
Tetapi, hasil penelitian pada sebagian besar orang obesitas menunjukkan bahwa kegemukan tidak terkait gen, melainkan asupan yang berlebihan. Kalaupun healthy friends merasa gemuk karena memang bawaan lahir atau melihat orang tua dan anggota keluarga memiliki ukuran tubuh yang demikian, healthy friends bisa kok melakukan pemeriksaan gen lebih lanjut untuk memastikan gen mana yang memicu gemuk pada tubuh masing-masing. Semua pasti ada solusinya.
Misalnya kita punya gen yang membuat tubuh lambat dalam membakar energi, kita bisa mencari jalan keluar dengan cara mengurangi asupan yang masuk atau defisit kalori dan memperbanyak olahraga.
Kalau kita punya gen yang membuat nafsu makan yang sulit terkendali, bisa diatur dengan cara mengatur jadwal makan 5-6 kali sehari yang dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
Frekuensi makan yang kelihatannya banyak bukan berarti ‘yang penting makan’ ya! Harus sesuai perhitungan kebutuhan gizi pada berat badan ideal. Nah, untuk mengetahui kebutuhan gizi healthy friends secara khusus, yuk konsultasikan ke ahli gizi!