Orang yang mendapat shift malam biasanya akan makan camilan supaya tidak bosan dan mengantuk.

Sayangnya, kebanyakan pilihan camilannya cenderung yang instan, sehingga meskipun jumlah atau porsinya kecil, kalorinya besar dan tidak memberikan rasa kenyang.

Asupan kalori juga akan semakin berlebih jika ditambah minum minuman berkafein yang manis.

Pada dasarnya, tubuh manusia mempunyai irama sirkadian, yaitu jam alami dalam tubuh yang berfungsi mengatur irama bangun-tidur, temperatur tubuh, tekanan darah, dan sekresi hormon.

Dalam keadaan tidur yang tidak teratur, dapat terjadi perubahan hormon-hormon di dalam tubuh. Contohnya terjadi pada hormon leptin dan ghrelin, yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan rasa lapar-kenyang.

Ketika kurang tidur, hormon leptin menjadi rendah, sedangkan ghrelin menjadi tinggi. Akibatnya, nafsu makan Anda akan meningkat, tetapi tubuh lebih lambat merespon rasa kenyang. 

Jika hal ini terjadi, Anda bisa makan lebih “kalap” sampai akhirnya melebihi kebutuhan gizi harian atau disebut surplus kalori. 

Surplus kalori yang dilakukan terus menerus, akan menyebabkan naiknya berat badan dan kadar lemak tubuh.

Oleh karena itu, apabila Anda sering mendapat jadwal shift malam, sebaiknya usahakan untuk tidur dulu sebelum dan sesudah shift, agar tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Kalau ingin mengonsumsi minuman yang berkafein pun, disarankan untuk memilih kopi atau teh, tanpa tambahan gula maupun susu.

Kalau ingin makan camilan, pilihlah yang memberikan rasa kenyang dan mengandung zat gizi yang bermanfaat. Contohnya buah-buahan seperti semangka, anggur, stroberi, jeruk, pepaya, atau boleh juga buah lain yang kandungan airnya tinggi.