Setelah mengikuti pola diet sehat serta meningkatkan kebiasaan berolahraga, Anda akan bisa menurunkan berat badan. Namun, pernahkah Anda mengalami berat badan (BB) stuck saat diet ketika belum mencapai goals yang diinginkan dan Anda tidak tahu alasannya?
Tenang… jangan panik atau berkecil hati.
BB stuck artinya penurunan berat badan semakin melambat atau bahkan terhenti sementara. Sebenarnya ini wajar, kok.
Anda hanya perlu memahami penyebab BB stuck tersebut supaya bisa memutuskan bagaimana cara menyikapinya sehingga bisa terhindar dari keinginan untuk kembali ke kebiasaan lama yang kurang sehat.
Bagaimana cara mengatasi BB stuck saat diet?
Pertama, coba analisis ulang kebiasaan Anda, dari catatan asupan makanan, minuman, dan aktivitas. Pastikan Anda tidak melonggarkan aturan.
Misalnya, tanpa sadar Anda ternyata makan dengan porsi yang lebih besar, lebih banyak mengonsumsi makanan olahan yang tinggi kalori, dan/atau olahraga Anda menjadi lebih jarang. Perubahan-perubahan ini mungkin terlihat sepele. Tapi, jika dilakukan secara terus menerus, tentu dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Belajarlah untuk menerapkan mindful eating. Misal, jika Anda benar-benar menginginkan sesuatu yang manis, ambil dalam porsi kecil. Makanlah secara perlahan, nikmati setiap gigitan, dan tahan keinginan untuk mengambil lebih banyak. Minum air putih bisa membantu mengontrol nafsu makan berlebih yang disebabkan oleh “lapar mata”.
Kedua, tingkatkan olahraga. Saat berat badan turun, Anda tidak hanya kehilangan lemak, tetapi juga sejumlah kecil otot. Kehilangan otot dapat menurunkan tingkat metabolisme dan menghambat penurunan berat badan.
Dalam seminggu, usahakan untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga kardio moderate impact atau 75 menit kardio high impact. Bisa juga kombinasi keduanya, selang-seling. Totalnya disarankan 300 menit per minggu. Tambahkan juga latihan seperti angkat beban untuk meningkatkan massa otot agar metabolisme tubuh meningkat.
Ketiga, lakukanlah lebih banyak aktivitas di luar waktu olahraga. Aktivitas fisik apapun dapat membakar kalori dan mengurangi stres. Misalnya lebih banyak berjalan kaki atau lebih sering membereskan rumah.
Keempat, tinjau kembali tujuan dan motivasi penurunan berat badan Anda. Pastikan bahwa target angka timbangan Anda masih realistis untuk dicapai. Keberhasilan diet bukan hanya dinilai dari angka timbangan.
Anda mungkin merasa bahwa berat badan Anda turun-naik-stuck-naik-turun, begitu seterusnya. Padahal, angka timbangan yang sedikit naik atau sedikit turun itu juga termasuk bagian dari proses. Bukan berarti dietnya yoyo, ya. Kecuali kalau perubahannya turun 10kg lalu naik 15kg, itu baru bahaya 😀

Percayalah, setelah Anda memperbaiki pola makan dan meningkatkan olahraga, Anda akan merasa lebih baik daripada sebelumnya. Tubuh lebih sehat, tidur lebih nyenyak, lebih berenergi, dan terhindar dari penyakit.
Nikmatilah hal tersebut dan jangan lupa berterima kasih pada diri sendiri. Anda bisa simpan foto lama untuk membuat kompilasi foto before-after, supaya bisa mengingat sudah seberapa jauh Anda melangkah.
Jika keadaan dan prosesnya dirasa semakin sulit, temukan support system Anda. Misalnya dari pasangan, keluarga, atau dari teman yang sedang diet juga.
Ingat, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan berat badan. Contohnya karena ada gangguan tiroid atau kelenjar adrenal, pengaruh dari obat-obatan yang dikonsumsi, atau kondisi khusus seperti hamil, menyusui, dan menopause.
Jadi, jika Anda sudah berusaha untuk melewati masalah berat badan stuck tapi belum berhasil, silakan konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi.