Kalau kita membahas topik tentang kesehatan emang ga akan ada habisnya ya, healthy friends. Apalagi, kalo subjeknya adalah anak-anak. Wah, makin rinci dan menarik aja karena emang ga bisa dipungkiri ya, usia ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kondisi anak di masa dewasanya.
Hayoo, masih inget ga apa itu diabetes? Nah iya, ini adalah penyakit akibat kegagalan pankreas dalam memproduksi hormon insulin atau akrab disebut ‘sakit gula’.
Ga pengen kan generasi yang moms lahirkan justru mengalami itu ? Jadi kesulitan untuk bisa cobain makanan dan minuman manis, deh. Parahnya lagi, diabetes ini bisa menimbulkan komplikasi ke penyakit lain. Jadi bikin khawatir banget, ga sih? Yaa, walaupun emang pada orang sehat pun tetap saja ada batasan ya.
Kalo gitu, langsung aja deh gercep ikutin beberapa tips berikut :
Pertama, mempertahankan berat badan normal, kenapa? Berat badan berlebih pada anak bisa memicu terjadinya perubahan hormon-hormon yang bertugas untuk mengatur kadar gula darah. Bahkan, ada penelitian yang menyatakan bahwa anak yang mengalami obesitas, memiliki risiko 4 kali lipat untuk terkena diabetes dibandingkan dengan anak dengan berat badan normal. Bahkan, anak yang obesitas berisiko untuk terkena diabetes tipe 2 hingga gangguan fungsi jantung di masa dewasa.
Tapi nih, yang ga kalah penting itu adalah kebiasaan pada anak, khususnya yang berkaitan dengan pola makan dan aktivitas fisik.
Menerapkan pola makan gizi seimbang, yaitu makan dengan komposisi lengkap dengan karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, serta serat dari sayur buah. Hindari makanan dan minuman manis berlebihan dan perhatikan asupan anak, jangan cuma karbohidrat melulu. Misalnya nih, sarapan sereal saja, kemudian cemilan nya malah roti atau biskuit, lalu makan besar nasi dengan kuah dan kerupuk. Duh, kan sayang udah makan banyak tapi gizi yang masuk justru ga cukup! Penuhi kebutuhan proteinnya bisa dari ayam, ikan, daging, telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Aktivitas fisik yang cukup itu adalah sebuah keharusan untuk mencegah anak dari penyakit diabetes.
Healthy friends menyadari ga sih, pola aktivitas anak sejak setelah pandemi, sebagian besar berubah. Anak jadi lebih cenderung diam saja dengan gadgetnya. Padahal olahraga tidak harus yang membutuhkan alat-alat khusus. Bisa dengan hal-hal yang dilakukan di sekitar rumah seperti berjalan-jalan, lari, atau bersepeda.
Eits, yang terakhir, peran komunitas dan lingkungan termasuk keluarga terdekat juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menetapkan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan, lo!
Yuk, jadi lingkungan yang turut peduli dengan kesehatan anak. Cegah diabetes pada anak se dini mungkin, ya!