Konsumsi makan yang baik membutuhkan pengetahuan gizi yang cukup serta pemahaman tentang kebutuhan gizi sesuai dengan kondisi tubuh kita. Sikap dan perilaku terhadap konsumsi makan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor psikologis dan stress.
Lemak jenuh dan karbohidrat sederhana, contohnya makanan berlemak serta makanan dan minuman manis, bisa menimbulkan peradangan di dalam tubuh, termasuk bagian-bagian dari otak yang mengatur emosi.
Berbagai penelitian telah menemukan hubungan antara konsumsi gula berlebih dan gangguan fungsi otak, bahkan dapat memperburuk gejala gangguan mood atau emosi. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa cemas, mudah marah, hiperaktif, hingga depresi.
Pada saat kita mengkonsumsi gula, kadar gula darah bisa naik secara drastis, lalu diubah menjadi insulin dan menurunkan gula secara cepat. Perubahan yang terlalu besar dan cepat ini menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon stress yang biasa disebut hormon adrenalin.
Hormon adrenalin disekresikan oleh medula adrenal sebagai respons terhadap stres dan bekerja pada semua jaringan tubuh. Ketika diproduksi di dalam tubuh, Adrenalin akan berpartisipasi dalam respons sistem saraf simpatik dengan merangsang beberapa proses fisiologis.
Perhatikan kembali makanan yang kita konsumsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang agar kita dapat mengontrol emosi serta mood kita.