Proses penuaan pada kulit adalah hal yang normal terjadi akibat metabolisme jaringan tubuh dan tidak dapat dihindari. Penyebabnya bisa karena faktor internal, seperti usia dan aspek neuroendokrin, maupun faktor eksternal seperti radiasi sinar ultraviolet dan radikal bebas atau polusi.  

Hal-hal lain yang juga menyebabkan penuaan pada kulit akibat berkurangnya produksi kolagen seiring dengan perubahan usia adalah kebiasaan konsumsi makanan tidak seimbang dan kekurangan mikronutrien yang juga berperan sebagai antioksidan

Nah, salah satu bahan yang popular dianggap sebagai antioksidan bagi kulit adalah kolagen. Kolagen itu adalah salah satu jenis protein yang bentuknya seperti ikatan tali yang mempertahakan air (menjaga kelembaban) dan menjaga kelembutan, serta kekencangan kulit. Kolagen sendiri terdiri dari asam amino glisin, prolin, dan hidroskiprolin.

Penggunaan krim, lotion atau produk perawatan kulit seringkali tidak sampai hingga ke lapisan terdalam atau dermis sebagai tempat restorasi kolagen. Sehingga, pilihan solusi lainnya adalah dengan cara suplementasi kolagen secara oral atau makanan/minuman. Hal ini memang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan hidrasi, elastisitas kulit dan densitas kolagen pada lapisan kulit.

Penelitian membuktikan bahwa konsumsi produk kolagen selama 56 hari hingga 3 bulan dapat mendorong adanya peningkatan kelembaban kulit, mengurangi tekstur kulit yang kasar dan kerutan pada mata. Namun, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa suplementasi kolagen efektif untuk mencerahkan warna kulit.

Tetapi, pemilihan suplementasi kolagen juga perlu mempertimbangkan hal lain, seperti bahan yang digunakan itu apakah dari kolagen pada ayam, ikan, babi atau sapi, proses produksinya, dan kandungan asam amino (turunan protein) di dalamnya. Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan zat gizi asupan harian, memperhatikan kadar gula pada produk kolagen, dan aturan konsumsi produk tersebut, ya healthy friends!