Katanya, tubuh kurus itu idaman banget! Siapa yang punya persepsi begini ? Kebanyakan orang masih berpikiran demikian karena ini udah terkesan menjadi salah satu standar kecantikan di sekitar kita ya. Ingat, gak semua orang bertubuh kurus itu sehat. Gak semua yang kelihatan cantik dan langsing dari luar itu punya kondisi internal tubuh yang sehat juga. Kok bisa gitu ? Yuk, kita bahas kelanjutannya dalam tulisan kali ini!

Kolesterol sebenarnya adalah lipid yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya untuk memperoduksi sel baru. Kolesterol ada yang diproduksi oleh tubuh dan ada juga yang diperoleh dari makanan yang kita makan. Meskipun tubuh setiap orang secara normal memang pasti memproduksi kolesterol, ada yang produksinya normal dan ada juga yang berlebihan.  Nah, secara logika konsumsi makanan yang tinggi kolesterol secara berlebihan juga pasti dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, khususnya makanan yang mengandung lemak jenuh dan/atau lemak trans.

Tingginya angka kolesterol pada tubuh seseorang itu bisa terjadi pada orang dengan bentuk tubuh apapun dan dengan status gizi apapun, baik orang yang kurus maupun gemuk, baik orangnya status gizi normal, berlebih bahkan status gizi kurang. Itu disebut dengan aterosklerosis atau adanya kolesterol, lemak, dan substansi lain yang menyumbat dinding pembuluh darah arteri dalam waktu lama hingga membentuk plak.

Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, dan genetik atau riwayat keluarga, termasuk asupan makan dan kebiasaan berolahraga. Nah, memang sih seseorang dengan berat badan berlebih cenderung lebih besar kemungkinan untuk memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan orang yang memiliki berat badan ideal dan rajin berolahraga juga memiliki kolesterol yang tinggi karena pilihan pola makan yang kurang tepat, sebagai contoh menu diet yang cukup kalori tetapi secara komponen gizi ternyata kurang seimbang dan terlalu tinggi lemak, khususnya tinggi dalam lemak jenuh.